
[dropcap]A[/dropcap]MSTERDAM, ISLAMICGEO.COM — Banyak masjid di Belanda mendapat kiriman surat kaleng ancaman, Kamis (25/2/2016). Surat ancaman itu bergambar swastika dan elang lambang rajawali nazi. Juga terdapat tulisan: “Tidak lama lagi akan dikunjungi!! Babi. Anti-Islam. Islam agam palsu dan agama setan.”
Rumah ibadah Islam terbesar di Belanda, Masjid Essalam di Rotterdam salah satu yang mendapat surat kaleng tadi. Wakil Direkturnya, Jacob van der Blom mengatakan mereka telah melaporkan kejaian itu kepada pihak berwajib. Juga Masjid as-Soennah di Den Haag. Begitu pula di Utrecht dan Nijmegen. Sebagian besar masjid tadi telah melaporkan kepada polisi.[xtopic title=”Baca Juga” layout=”1″ alignment=”right” count=”3″ condition=”latest” order=”DESC” tags=”eropa” featured=”0″ ids=”” cats=””]
Anggota DPR Belanda, Ahmed Marcouch menulis di twitternya: “Mengerikan, malam ini masjid-masjid mendapat ancaman, dari Leiden hingga Nijmegen. Semoga @polisi segera dapat mengungkap para pelakunya.” Tidak itu saja, Marcouch juga mengajukan pertanyaan di DPR dan meminta pemerintah untuk menjelaskan sejauhmana perkembangan penanganan kasus ini. Dia juga meminta dilakukan penyelidikan terhadap keamanan masjid-masjid di Belanda serta, jika diperlukan, diambil ‘tindakan pengamanan yang proporsional’.
Wakil Perdana Menteri/Menteri Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan Belanda, Lodewijk Asscher bereaksi melalui akun twitternya: “Mengerikan surat ancaman dengan swastika di masjid. Tangkap dan tuntut pelakunya. Tidak ada ruang bagi intoleransi.”
Hari Jum’at (26/2/2016) pihak Kejaksaan Agung Belanda menyimpulkan bahwa kasus itu memiliki delik pidana karena diskriminasi dan penghinaan atas dasar agaman dan asal-muasal seseorang atau kelompok. Disamping itu, mereka juga akan menyelidiki apakah ada unsur ancaman. Menurut pihak berwajib laporan dari masjid dan ormas Islam sudah mereka terima dari Den hag, Leiden, Alphen aan den Rijn, Rotterdam, Midden-Nederland dan Limburg.
Dukungan Simpati dari Komunitas Yahudi Belanda
Ancaman yang menghantui masjid-masjid di Belanda ternyata mendapat perhatian yang besar di komunitas Yahudi di Belanda yaitu dari Het Nederlands Verbond voor Progressief Jodendom. Mereka mengeluarkan pernyataan sikap: “Kami masyarakat Yahudi di Belanda memahami sepenuhnya kemana arah ancaman tersebut akan berujung. Hal itu memperlihatkan mengapa kaum Muslimin dan Yahudi Belanda saling memerlukan. Ancaman menggunakan swastika dan babi sangat sensitif, menghina dan mengancam serta membangkitkan perasaan solidaritas kami.” Surat dukungan solidaritas dan simpati itu dikirimkan kepada masjid-masjid serta ormas-ormas Islam di Belanda.
Het Verbond voor Progressief Jodendom merupakan asosiasi komunitas keagamaan Yahudi yang terdiri dari 10 wilayah di seluruh Belanda. Organisasi ini didirikan tahun 1931.
Dukungan komunitas Yahudi Belanda itu sangat beralasan karena peristiwa surat kaleng ancaman itu terjadi tepat 75 tahun Peristiwa Mogok Februari. Pemogokan terjadi 25 & 26 Februari 2941. Bermula di Amsterdam, aksi mogok tersebut menyebar ke Zaanstreek, Haarlem, Velsen, Hilversum dan Utrecht dan daerah sekitarnya. Tindakan itu merupakan aksi protes masyarakat Belanda terhadap pengejaran dan penangkapan orang-orang Yahudi oleh Nazi Jerman. (NL)